Sabtu, 31 Desember 2011

TRAGEDI NAKBAH


( Abu Abdurrahman)
 
Nakbah adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Arab, oleh rakyat Palestina dijadikan istilah yang sangat menyedihkan untuk dikenang. Di dalam Kamus Indonesia Arab, Arab Indonesia yang disusun oleh KH. Adib Bisri dan KH. Munawwir A. Fatah, Cetakan Pertama, 1999, Nakbah diartikan dengan musibah, bencana atau malapetaka.
 
Nakbah adalah suatu musibah, kelanjutan dari peristiwa Deir Yassin, sejarah kelam bangsa Palestina yang disebabkan oleh kebiadaban teroris Zionis Israel sehingga ribuan penduduknya meninggalkan rumah dan kampung halamannya (eksodus) untuk hijrah menyelamatkan jiwa dan iman yang melekat di dalam dada.
 
“(Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, "Tuhan kami hanyalah Allah." (QS. Al-Hajj : 40)
 
Ya, rakyat Palestina dikejar dan diburu untuk dibunuh, sehingga sebagian besar mereka mengungsi ke Libanon, Suriah, Yordania, Mesir, Yaman dan beberapa Negara Teluk. Sampai saat ini mereka tidak dapat kembali ke rumah dan kampung halamannya, karena tanah kelahiran yang dicintai telah dirampas bangsa Yahudi Israel laknatullah alaih.
 
Walaupun peristiwa Nakbah sudah berlangsung 61 tahun, akan tetapi sangat sulit dilupakan oleh rakyat Palestina khususnya, dan orang yang memiliki hati nurani serta akal sehat pada umumnya karena begitu perihnya kekejaman yang dilakukan teroris Israel kepada anak-anak yang tidak berdosa dan orang-orang tua yang sudah uzur.
 
Peristiwa itu diawali dengan tindakan teror, penangkapan dan pembantaian yang dilakukan teroris Irgun terhadap penduduk di Deir Yassin. Kebiadaban tersebut kemudian merambah sampai Tiberius pada tanggal 18 April 1948, menyebabkan 5.500 orang rakyat Palestina mengungsi menyelamatkan diri.
 
Gelombang pengunsian terus meningkat. Setelah melakukan teror dan tindakan berutal kepada anak-anak dan kaum wanita, menghancurkan rumah penduduk, tercatat sekitar 70.000 orang rakyat Palestina di kota Haifa mengungsi meninggalkan kampung halamannya, Haifa jatuh ke tangan Zionis Israel.
 
Tanggal 22 April 1948, giliran kota Jaffa, teroris Irgun yang dipimpin Menachem Begin, yang kemudian menjabat Perdana Menteri Israel dari partai Likud (21 Juni 1977-10 Oktober 1983), membombardir fasilitas-fasilitas milik rakyat sipil di kota terbesar di Palestina pada saat itu, menyebabkan 750.000 rakyat Palestina ketakutan dan panik pergi mengungsi. 14 Mei 1948, Zionis Israel berhasil menguasai kota Jaffa dan saat itu hanya sekitar 4.500 rakyat Palestina yang tersisa di kota tersebut.

 
Pada saat yang sama, 14 Mei 1948, pukul 16.00 waktu setempat, David Ben Gurion, tokoh Zionis Internasional yang kemudian menjadi Perdana Menteri Israel Pertama (14 Mei 1948 - 7 Desember1953), secara sepihak memproklamirkan berdirinya ‘Negara Zionis Israel’ yang pada hakekatnya merupakan penegasan tentang awal penjajahan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang didudukung Amerika Serikat. Terbukti hanya berselang 10 menit setelah proklamasi ‘Kemerdekaan Zionis Israel’, Presiden AS Harry S. Truman langsung mengumumkan sikap resmi negaranya, mengakui dan mendukung berdirinya ‘Negara Zionis Israel’ di atas bumi Palestina, serta langsung membuka hubungan diplomatik secara resmi.
 
Dunia diam, Inggris pun tak berbua apa-apa saat itu, padahal Palestina masuk dalam wilayah protektorat Inggris. Ini menjadi bukti bahwa dunia internasional telah melakukan konspirasi besar untuk mendirikan Negara Israel Raya. Hingga hari ini, pembunuhan terhadap warga Palestina, perampasan tanah kelahiran, serta pengusiran orang-orangnya menjadi bukti rencana besar kaum Zionis terhadap Palestina dan tanah suci Al-Quds. Tak ada yang berubah hingga hari ini, dan peristiwa Deir Yassin dan tragedi Nakbah harus terus menerus diingat oleh manusia. Kemudian berbuat sekuat tenaga untuk merebut kembali Masjidil Aqsha, hak umat Islam.
 
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" (QS. An Nisaa : 75).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar